F Reni angraini

Latest Articles

Selasa, 01 April 2014

"about my feel tonigh"

Terkadang aku bingung dengan posisiku sekarang ini?
apakah perasaanku salah?
bukan perasaan tapi kedaan yang salah menurutku.
ntah apa yang harus kulakukan saat ini, hanya diam berfikir dan rasanya hatiku mau meledak dg semua unek"ku
~aku benci kamu, jijik, kamu gak ada perasaan, kamu blablablablablabla
sekarang gini deh, yakin semua yang ada dalam fikiran kamu itu bener?yakin?yakin?yakin?
hey!!kamu manusia bukan malaikat :)
terkadang aku pengen marah, aku pengen ngeluapi semua isi hati. TAPI kalau begitu apa bedanya aku dan kamu?
dan kamu tau, selama ini aku  belajar lembut belajar mengalah belajar sabar belajar untuk tidak menghiraukan hal semacam itu, bukan SOK MANIS SOK BAIK didepan kamu. untuk apa? gak penting!!
astaqfirullah halazim. iya aku salah dengan keadaan sekarang ini. tapi apakah aku seperti yang kamu katakan? seolah tak pernah salah? rai tanpa dosa? nggak!!kamu salah. 
MIKIR dong berpakali aku mintamaaf sama kamu, coba ngebaikin kamu coba mengubah situasi menjadi lebih baik. Tapi kamu selalu mengobarkan api. 
jadi aku harus bagaimana? aku mintamaaf salah? aku ngebaikin salah? 
semua serba salah.
HATI aku masih idup kok belum mati, masih ada simpatik kasian sama kamu. masih mikirin kamu.
dan saat itu kenapa aku mengatakan "IYA" karna selama ini aku selalu nuruti semua yang kamu mau dan aku tidak enak untuk menolaknya. Sangat tdak mungkin untuk aku jujur secara tibatiba saat itu.
cobalah mengerti keadaan orang lain, jangan hanya kamu ingin dimengerti oleh orang lain.
berfikir logis. Dewasa bukan berapa umur kamu. Dewasa itu bagaimana pola fikir kamu dalam segala hal cantik.
Dan aku tidak penah melarang akan perasaan kamu, tapi sikap kamu. tolong kalau masih pengen deket silahkan setidaknya jaga sikapa. kamu cantik. jaga hargadiri dong ;;) MAAF!


~selamat malam.

read more

Selasa, 05 Februari 2013


PENDAFTARAN ONLINE SMAN 1 INDRALAYA UTARA

Selamat Datang di Official Website
 Penerimaan Siswa Baru Online
SMA Negeri 1 Indralaya Utara 
Tahun Pelajaran 2013/2014
read more

Syarat dan Ketentuan Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2013/2014

Syarat dan Ketentuan Pendaftaran sebagai berikut :
1.    Pola Seleksi Tes Tertulis (PSTT)
PSTT adalah pola seleksi melalui Ujian Potensi Calon Siswa yang diselenggarakan secara tertulis
      a.    Pendaftaran Online : 11 Feb – 8 Mar 2013
      b.    Verifikasi/ Penyerahan Administrasi Berkas Pendaftaran : 12 Feb – 9 Mar 2013

2.    Pola Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi (PSPMP)
PSPMP adalah Pola seleksi bagi siswa yang mempunyai bakat dan prestasi dalam bidang akademik, olah raga dan seni di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.
      a.    Pendaftaran Online : 11 Feb – 1 Mar 2013
      b.    Verifikasi/ Penyerahan Administrasi Berkas Pendaftaran : 12 Feb – 2 Mar 2013
3.    Syarat-syarat
      a.    Fotocopy Raport (legalisir) dari Kelas VII s.d kelas IX smt ganjil
      b.    Mengisi Formulir Pendaftaran
      c.    Rata-rata Raport mata pelajaran (B. Indonesia, B.Inggris, MTK, IPA, IPS) dari smt I s/d V              minimal  70
      d.    Pasfoto Hitam Putih 3x4 cm = 4 Lembar

             Pasfoto Hitam Putih 2x3 cm = 2 Lembar
      e.    Map Plastik Jepit 1 buah (Merah Untuk Putra dan Biru Untuk Putri)
      f.    Map Kertas Kambing 4 buah (Hijau Untuk Putra dan Kuning Untuk Putri)

      g.   3 Lembar Materai 6000
       h.   Berumur Max 16 tahun TMT 16 Juli 2013
      i.   Khusus Pola Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi disertai dengan surat rekomendasi

            Kepala Sekolah dan sertifikat/ piagam yang pernah diikuti.
4.    Jadwal Pola Seleksi Tes Tertulis (PSTT) : 20 Maret  2013
 ** Website PSB Online : http://www.psb-sman1ultra.sch.id
read more

Minggu, 09 Desember 2012

4 Lilin


Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit  habis meleleh.


Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.”“Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

“Akulah HARAPAN.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!


read more

Wanita Penghuni Surga Itu…


Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku,
“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”
Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku,
“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”


Aku menjawab, “Ya”

Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’ 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’
Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya,‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’
Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Betapa rindunya hati ini kepada surga-Nya yang begitu indah. Yang luasnya seluas langit dan bumi. Betapa besarnya harapan ini untuk menjadi salah satu penghuni surga-Nya. Dan subhanallah! Ada seorang wanita yang berhasil meraih kedudukan mulia tersebut. Bahkan ia dipersaksikan sebagai salah seorang penghuni surga di kala nafasnya masih dihembuskan. Sedangkan jantungnya masih berdetak. Kakinya pun masih menapak di permukaan bumi.

Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas kepada muridnya, Atha bin Abi Rabah, “Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku menjawab, “Ya”
Ibnu Abbas berkata, “Wanita hitam itulah….dst”

Wahai saudariku, tidakkah engkau iri dengan kedudukan mulia yang berhasil diraih wanita itu? Dan tidakkah engkau ingin tahu, apakah gerangan amal yang mengantarkannya menjadi seorang wanita penghuni surga?

Apakah karena ia adalah wanita yang cantik jelita dan berparas elok? Ataukah karena ia wanita yang berkulit putih bak batu pualam?
Tidak. Bahkan Ibnu Abbas menyebutnya sebagai wanita yang berkulit hitam.

Wanita hitam itu, yang mungkin tidak ada harganya dalam pandangan masyarakat. Akan tetapi ia memiliki kedudukan mulia menurut pandangan Allah dan Rasul-nya. Inilah bukti bahwa kecantikan fisik bukanlah tolak ukur kemuliaan seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang digunakan dalam koridor yang syar’i. Yaitu yang hanya diperlihatkan kepada suaminya dan orang-orang yang halal baginya.

Kecantikan iman yang terpancar dari hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita ke kedudukan yang mulia. Dengan ketaqwaannya, keimanannya, keindahan akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang wanita yang buruk rupa di mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga.

Bagaimanakah dengan wanita zaman sekarang yang sibuk memakai kosmetik ini-itu demi mendapatkan kulit yang putih tetapi enggan memutihkan hatinya? Mereka begitu khawatir akan segala hal yang bisa merusak kecantikkannya, tetapi tak khawatir bila iman dan hatinya yang bersih ternoda oleh noda-noda hitam kemaksiatan – semoga Allah Memberi mereka petunjuk -.

Kecantikan fisik bukanlah segalanya. Betapa banyak kecantikan fisik yang justru mengantarkan pemiliknya pada kemudahan dalam bermaksiat. Maka saudariku, seperti apapun rupamu, seperti apapun fisikmu, janganlah engkau merasa rendah diri. Syukurilah sebagai nikmat Allah yang sangat berharga. Cantikkanlah imanmu. Cantikkanlah hati dan akhlakmu.

Wahai saudariku, wanita hitam itu menderita penyakit ayan sehingga ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meminta beliau agar berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya. Seorang muslim boleh berusaha demi kesembuhan dari penyakit yang dideritanya. Asalkan cara yang dilakukannya tidak melanggar syariat. Salah satunya adalah dengan doa. Baik doa yang dipanjatkan sendiri, maupun meminta didoakan orang shalih yang masih hidup. Dan dalam hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki keistimewaan berupa doa-doanya yang dikabulkan oleh Allah.

Wanita itu berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.”

Saudariku, penyakit ayan bukanlah penyakit yang ringan. Terlebih penyakit itu diderita oleh seorang wanita. Betapa besar rasa malu yang sering ditanggung para penderita penyakit ayan karena banyak anggota masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang menjijikkan.

Tapi, lihatlah perkataannya. Apakah engkau lihat satu kata saja yang menunjukkan bahwa ia benci terhadap takdir yang menimpanya? Apakah ia mengeluhkan betapa menderitanya ia? Betapa malunya ia karena menderita penyakit ayan? Tidak, bukan itu yang ia keluhkan. Justru ia mengeluhkan auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh.

Subhanallah. Ia adalah seorang wanita yang sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia tahu betul akan kewajiban seorang wanita menutup auratnya dan ia berusaha melaksanakannya meski dalam keadaan sakit. Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon penghuni surga. Yaitu mempunyai sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang di saat sehat pun dengan rela hati membuka auratnya???

Saudariku, dalam hadits di atas terdapat pula dalil atas keutamaan sabar. Dan kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang masuk ke dalam surga. Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.” Wanita itu menjawab, “Aku pilih bersabar.”

Wanita itu lebih memilih bersabar walaupun harus menderita penyakit ayan agar bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri wanita shalihah yang ditunjukkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi cobaan dengan kesabaran yang baik.

Saudariku, terkadang seorang hamba tidak mampu mencapai kedudukan kedudukan mulia di sisi Allah dengan seluruh amalan perbuatannya. Maka, Allah akan terus memberikan cobaan kepada hamba tersebut dengan suatu hal yang tidak disukainya. Kemudian Allah Memberi kesabaran kepadanya untuk menghadapi cobaan tersebut. Sehingga, dengan kesabarannya dalam menghadapi cobaan, sang hamba mencapai kedudukan mulia yang sebelumnya ia tidak dapat mencapainya dengan amalannya.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“Jika datang suatu kedudukan mulia dari Allah untuk seorang hamba yang mana ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan menyabarkannya hingga mencapai kedudukan mulia yang datang kepadanya.” (HR. Imam Ahmad. Dan hadits ini terdapat dalam silsilah Al-Haadits Ash-shahihah 2599)

Maka, saat cobaan menimpa, berusahalah untuk bersabar. Kita berharap, dengan kesabaran kita dalam menghadapi cobaan Allah akan Mengampuni dosa-dosa kita dan mengangkat kita ke kedudukan mulia di sisi-Nya.

Lalu wanita itu melanjutkan perkataannya, “Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.” Maka Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar auratnya tidak tersingkap. Wanita itu tetap menderita ayan akan tetapi auratnya tidak tersingkap.

Wahai saudariku, seorang wanita yang ingatannya sedang dalam keadaan tidak sadar, kemudian auratnya tak sengaja terbuka, maka tak ada dosa baginya. Karena hal ini di luar kemampuannya. Akan tetapi, lihatlah wanita tersebut. Bahkan di saat sakitnya, ia ingin auratnya tetap tertutup. Di saat ia sedang tak sadar disebabkan penyakitnya, ia ingin kehormatannya sebagai muslimah tetap terjaga. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang secara sadar justru membuka auratnya dan sama sekali tak merasa malu bila ada lelaki yang melihatnya? Maka, masihkah tersisa kehormatannya sebagai seorang muslimah?

Saudariku, semoga kita bisa belajar dan mengambil manfaat dari wanita penghuni surga tersebut. Wallahu Ta’ala a’lam.

[sumber: muslimah.or.id]
read more

Wanita Muslimah Lebih Cantik Jika Memakai Jilbab



  1. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA AKAN TUTUP AURAT.
  2. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA AKAN JAGA MARWAH PADA DIRINYA.
  3. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA CANTIK.
  4. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA TAK AKAN TUNJUKAN KECANTIKAN PADA ORANG LAIN.
  5. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA ANAK SHALEHAH.
  6. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA PATUH PERINTAH ORANG TUA DAN SAUDARI-SAUDARANYA.
  7. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA MENGHORMATI ORANG LAIN.
  8. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA TAKUT APABILA DIA TAK PAKAI JILBAB ORANG AKAN LIAT DIA CANTIK. DAN ADA NIAT YANG TAK BAIK TERHADAP DIRINYA.
  9. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA INGIN JAUH DARI FITNAH. 
  10. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA TAK AKAN MENYUSAHKAN ORANG LAIN. 
  11. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA AKAN DAPAT PAHALA.
  12. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA DAPAT MENGHINDARI MAKSIAT.
  13. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... SUPAYA DIA DAPAT MENJADI CONTOH PADA PEREMPUAN LAIN.
  14. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... SUPAYA LELAKI YANG BERIMAN SAJA YANG SUKA DIA.
  15. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA DENGAR SERUAN RASULULLAH
  16. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DAPAT MENGURANGKAN NAFSU LELAKI.
  17. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... RAMBUT PEREMPUAN ADALAH MAHKOTA BAGINYA.., JADI JANGAN SEWENANGNYA MENUNJUK KEPADA LELAKI, KARENA JIKA DITUNJUKKAN DIA AKAN TAK BERNILAI (low class)...(no offence hah..) KARENA MAHKOTA ANDA TELAH DILIHAT OLEH SEMUA LELAKI (kecuali keluarga)
  18. Kenapa perempuan itu cantik kalau pakai jilbab??? Sebab... DIA TAK AKAN RAMBUTNYA DITARIK, DIGANTUNG DENGAN BARA-BARA API DAN DIBAKAR DENGAN DAHSYAT DI AKHIRAT KELAK
read more

Minggu, 18 November 2012

Menjaga Lisan


setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (bukan memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma’ruf nahi mungkar ( memerintahkan kebaikan, melarang kemungkaran) dan Dzikrullah Azza wa Jalla (mengingat Allah Azza wa Jalla). (HR Tirmidzi)
Mengapakah pada saat-saat beribadah kepada Allah, kita sering tidak merasakan kekhusyukan, apalagi sampai dapat menitikkan air mata, sehingga hampir tidak pernah terasakan lagi lezat dan nikmatnya menghadap Allah?
Ternyata semua itu berpangkal dari hati yang kesat dan kotor. Di dalam hati yang demikian memang tak akan pernah bersemayam nuur (cahaya) iman yang sesungguhnya.
Akibat lain dari memiliki hati yang busuk, kusam, kusut, dan kotor adalah tidak akan pernah mampu kita melahirkan kalimat-kalimat lisan yang benar dan bermutu. Tiap-tiap kalimat yang keluar dari lisan, kata Syeikh Ibnu Atha’illah, pastilah membawa corak bentuk hati yang mengeluarkannya. Betapa tidak? Hati itu bisa diibaratkan dengan teko. Teko hanya mengeluarkan isinya. Bila ia berisi air kopi, maka yang keluarpun pastilah air kopi. Demikian pula jika isinya air bening, maka yang keluar pun pstilah air bening,
Terjadinya lisan seseorang menghamburkan kata-kata kasar, menyakitkan, jorok, dan sia-sia, semua itu, tidak bisa tidak, bersumber dari hati yang tidak beres. Seseorang yang hatinya tidak selamat akan sangat sulit mengendalikan lisannya. Apa saja yang terlihat di depan matanya niscaya akan membuat lidahnya gatal untuk segera berkomentar, terlepas dari komentarnya itu bermutu atau tidak, bermanfaat bagi dirinya atau tidak, ada yang mendengarkan atau tidak. Jelas, tak akan pernah disadari bahwa perkataaanya mungkin bisa sisa-sia.
Bahakan tidak jarang pada akhirnya sang lisan jadi tergelincir ke dalam perbuatan ghibah karena hanya gemar menyelisik kekurangan dan air orang lain. Bilapun perkataannya didengar oleh orang yang dinilainya, maka jadilah ia perkataan yang menganiaya dan menyakiti perasaannya. Bahkan tidak jarang pula lebih meningkat lagi daripada itu, yakni fitnah! Padahal, sungguh pandangan manusia itu amat terbatas untuk menilai kebaikan atau keburukan seseorang.
Perkataan yang kurang bermutu dan hampa maknsa bisa juga keluar dari lisan seseorang yang didasari oleh hati yang tidak ikhlas. Ini bisa terjadi pada siapa saja. Adalah ia seroang sahabat, guru, atasan, bahkan mubaligh atau orang tua sekalipun. Mengapa ada seorang anak yang habis-habisan dinasihati oleh orang tua atau gurunya, tetapi tetap saja berkelakuan buruk? Jawabnya, mungkin karena mereka tidak menasihatinya dengan hati yang benar-benar tulus semata-mata ingin membimbing sang anak ke jalan yang benar. Mungkin nasihat itu keluar dari lisannya seraya hatinya penuh diselimuti nafsu amarah.
Mengapa pula seorang mubaligh telah habis-habisan berceramah menyampaikan kebenaran, tetapi toh tak membekas sama sekali di hati para jamaahnya? “kemungkinan yang demikian itu dari engku sendiri,” kata Muhammad bin Wasi’, seorang ulama ahli ma’rifat. Sebab, kata Wasi’, bila nasihat itu keluar dai hati yang ikhlas, pastilah masuk ke dalam hati. Sebaliknya nasihat yang hanya berupa gubahan lidah dan reka-rekaan belaka, ia akan masuk dari telinga kanan dan keluar dari telinga kiri. Sebagus apa pun kata-kata yang terucap, bila keluar dari hati yang riya, sum’ah (sekedar mencari popularitas), ujub, atau takabur, maka ia taka akan pernah mampu menghunjam ke dalam lubuh hati pendengarnya.
Lidah memang tak bertulang. Mengeluarkan kata-kata yang bagimanapun dari lisan sungguh termat mudahnya. Akan tetapi, apa dampaknya dan bagaimana akibatnya, itulah yang sering tidak terpikirkan. Sepatah kata yang terucap sama sekali tidak akan membuat tubuh seseorang terluka, namun siapa yang tahu kalau justru hatinya yang tersayat-sayat. Atau sebaliknya, sepatah kata yang terucap, justru malah menjadi penyebab si pengucapnya mendapat celaka ataupun selamat, baik ketika di dunia maupun di akhirat kelak. Rasulullah saw bersabda, “setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (bukan memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma’ruf nahi munkar dan Dzikrullah ‘Azza wa Jalla!” (HR Trimidzi)
Karenanya, jangan heran kalau hanya disebabkan sepatah dua patah kata saja yang terlontar dari mulut bisa terjadi perkelahian, dua orang saudara bisa bermusuhan, bahkan membuat seseorang mendekam di balik terali besi. Sebaliknya, tidak perlu heran pula bila berkat satu dua patah kata seseorang bisa selamat dari malapetaka yang akan menimpanya.
Apalagi balasan yang akan menimpa kita di akhirat kelak sebagai akibat terpelihara atau tidaknya lisan. “Barang siapa yang memelihara apa yang ada di antara janggutnya (yakni lisannya) dan apa yang ada di antara kedua pahanya (yakni farjinya) karena aku, “ sabda Rosulullah, “niscaya akan kujamin dia masuk surga” (HR Bukhari). Sesungguhnyalah, “Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah dua lubang, yaitu mulut dan farji” (HR Tirmidzi).
Dengan demikian, hendaknya kita selalu berhati-hati dengan lisan. Setiap kata yang hendak diucapkan hendaknya terlebih dahulu dipikirkan masak-masak. Sekiranya kata-kata yang akan terucapkan itu tidak ada manfaatnya, sebaiknya kita memilih diam. Rosulullah saw bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia mengucapkan kata-kata yang baik atau diam” (HR Bukhari Muslim)
Lidah, tanda tenaga dan tanpa biaya bisa kita gerakkan setiap saat. Barang siapa di antara kita terlampau banyak bicara, akan sangat cepat mengeraskan hati. Orang yang paling beruntung di dunia ini adalah “fal yaqul khairan au liyashmut” – orang yang sangat bisa memperhitungkan setiap kata-kataya. Barang siapa yang berpiirnya lebih banyk daripada bicaranya, insyaAllah, kata-katanya akan membersihkan hati.
Hati yang selamat, Subbanallah, siapapun pasti merindukannya. Hati yang selamat tidak ahanya akan menyelamatkannya di dunia, tetapi juga di yaumil hisab nanti. Yakni, “Yauma laa yanfa’u maalun walaa banuun, illaa man atallaaha bi qalbin saliim” (QS Asy Syu’ara [26] : 88-89). Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak lagi bermanfaat, kecuali hati yang selamat!
Dari Buku Bening Hati KH Abdullah Gymnastiar oleh Basyar Isya
read more
Blogger Template by Clairvo